PMII KOMUNIS

PMII KOMUNIS
Mundur Satu Langkah Adalah suatu bentuk penghianatan

Selasa, 20 Desember 2011

Pengorganisasian Kampus


Abtraksi; Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII adalah organisasi kader yang lahir dan tumbuh sebagai reaksi politik atas ketidakterakomodasinya nilai-nilai, ide dan gagasan politik oleh Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang lebih berafiliasi pada Partai Masyumi. Diakui atau tidak, bahwa kader-kader PMII adalah anak-anak muda Nahdlotul Ulama’ (NU) secara kultural (culture) sebagai konsekuensi logis atas keberadaannya organisasi IPNU/IPPNU di garis struktural. Namun, dalam sejarahnya PMII mampu mewarnai hiruk pikuk perpolitikan nasional dalam menumbangkan rezim otoritarian (orla/orba) secara heroik dengan semangat perubahan. PMII adalah organisasi yang berbasis perguruan tinggi atau kampus, maka sudah semestinya PMII harus mampu mengendalikan dan menjaga idealisme (idealism) sebagai dimensi kekuatan (power) dan bersikap kritis-rasionalis terhadap fenomena sosial dan  politik baik di dalam lingkungan kampus lebih-lebih kehidupan di luar kampus sebagai warganegara kelas menengah (midlle class), yang tentu mempunyai kepekaan sosial lebih tinggi terhadap penyelenggaraan Negara.
Selanjutnya, bagi PMII kehidupan di dalam kampus khususnya kampus berbasis islam semisal Unisma, UIN Maliki dan kampus-kampus lain, sudah semestinya PMII mampu menjadikan sebagai ruang (space) untuk berkontribusi dan mengontrol kebijakan serta memberikan pilihan-pilihan solusi yang rasional demi menjaga kualitas organisasi yang profesional. Dengan demikian, PMII tidak lagi dianggap sebagai sekumpulan anak-anak yang hanya berorientasi pada materi, tetapi jauh dari semua itu yaitu keadilan sosial (social justice) bagi seluruh masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jayalah PMII,..!Salam Perubahan,.!!
Key Word; Pengorganisasian Kampus

A.    PENDAHULUAN
Gerakan mahasiswa di Indonesia adalah kegiatan kemahasiswaan yang ada di dalam maupun di luar perguruan tinggi yang dilakukan untuk meningkatkan kecakapan, intelektualitas dan kemampuan kepemimpinan para aktivis yang terlibat di dalamnya. Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, gerakan mahasiswa seringkali menjadi cikal bakal perjuangan nasional, seperti yang tampak dalam lembaran sejarah bangsa.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) adalah wadah organisasi yang berbasis kampus. ini penting untuk dijadikan bahan diskursus dalam sebuah proses kaderisasi. Karena bagaimana kita mengetahui, mengisi bahkan menguasi kampusnya kalu tidak tahu dan mampu mempetakan potensi-potensi strategis kampus kita masing-masing. Tentu banyak lagi sesuatu yang harus kita hadapi di waktu kita melakukan proses kaderiasasi PMII, dari itu kita perlu mempunya strategi dalam melakukan proses pengorganisasian kampus minimal dalam hal ini kita dapat melakukan beberapa hal penting;
Pertama, Mampu mempetakan pos-pos strategis di dalam kampus masing-masing.  Misalnya analisis steakhoders (siapa dan kelempok mana saja yang mempunyai kekuatan dan pengaruh di dalam kampus). Kedua, melakukan proses life in di dalam kampus; misalnya proses diskusi, kelompok sosial yang potensial, membangun persekawanan atau hubungan emosional yang kuat. Ketiga, mampu menemukan kelemahan dan kekuatan kita di hadapan OKP lain; seperti HMI, GMNI, KAMMI dan lain-lain. Keempat, mampu mengendalikan proses-proses dinamika intra kampus; Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Lembaga Pers mahasiswa (LPM), Unit Kegiatan Mahsiswa (UKM) dan lain-lain. Kelima, mampu malakukan pola komunikasi strategis dengan pimpinan dengan tidak menghilangkan identitas independensinya. Keenam, mampu melakukan prsoses dukungan sosial dari kekuatan alumni.
B.     TINJAUN TEORITIS
Pengorganisasian sebetulnya tidak jauh beda dengan manajeman organisasi. Sebagaimana yang dikatakan oleh pakar organisasi Hanry Fayol bahwa organisasi harus mempunyai perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), aktualisasi (actuating) dan proses evaluasi (controling). Sedangkan menurut James D. Mooney, Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Pengorganisasian ada 2 pengertian, yaitu; Pertama; Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak hubungan yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama. Kedua; Proses manajerial dari pengorganisasian termasuk pembuatan keputusan, penciptaan kerangka kerja, sehingga organisasi tersebut dapat bertahan dari keadaan yang baik pada masa kini hingga masa depan.

Menurut Koontz & O’Donnel, Fungsi pengorganisasian meliputi penentuan penggolongan kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk tujuan perusahaan, pengelompokkan kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer, serta melimpahkan wewenang untuk melakukannya.

PEMBAHASAN
Pengorganisasian kampus dimaknai sebagai upaya dalam mengelola dan mengontrol kekuatan-kekuatan yang ada di dalam kehidupan kampus. Dalam konteks organisasi ekstra kampus baik di kampus PTN/PTS  tentu mempunyai tingkat kesulitan yang beragam dalam mengelola dan mengembangkan sebuah organisasi. Akan tetapi, dengan kualitas kader PMII sekarang ini, sebagaimana yang di utarakan oleh James D. Money bahwa organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama, maka PMII sebagi organisasi kader yang besar berkomitmen untuk mampu mencapai tujuan bersama dengan sumber daya yang telah dimilikinya. Pandangan James D. Money memberikan pengertian bahwa setiap organisasi harus mampu merebut tujuan organisasi sebagai tolak ukur kesuksesan dalam proses perubahan sosial dan politik di lingkungannya.  
PMII sebagai organisasi yang berbasis kampus, agaknya tidak berlebihan jika dinamika kehidupan sosial dan politik kampus menjadi garapan secara dialogis-konstrukstif dalam proses perumusan kebijakan (decision making) kampus dalam mengatasi problem dalam konteks akademik atau non-akademik. Pula dengan organisasi ekstra kampus semacam PMII independensi organisasi sangat menguntungkan bagi profesionalisme organisasi, sebab tidak mempunyai kepentingan politik (conflict of interest) yang berafiliasi terhadap penguasa kampus (Senat Universitas), kecuali kepentingan keadilan dan kebenaran menjadi gerakan yang dominan untuk diperjuangkan.
Kekuatan, informasi dan startegi menjadi harga mati yang harus dimiliki bagi organisasi ekstra (PMII), jika ingin mengelola sebuah kampus dan dianggap organisasi ektstra yang lebih mudah tingkat keterterimaannya (akseptabilitas) dimata para mahasiswa dan organisasi lainnya. Pergerakan Mahassiswa Islam Indonesia (PMII) juga harus mampu memposisikan diri secara proporsional baik personal atau institusionalnya, agar pola komunikasi organisasi ekstra dengan kampus tetap kritis, rasionalis dan objektif dalam menjaga keprofesionalan organisasi.
Pemaknaan kritis, rasionalis dan objektif perspektif politik adalah bagaimana organisasi ektra kampus tidak terjerembab dalam kubangan kepentingan politik sesaat, yang dalam sejarahnya justru akan mengakibatkan PMII kehilangan jati dirinya sebagai organisasi yang berjalan dalam real politik yang sebenarnya. PMII harus mampu menganalisis secara konfrehensif dinamika politik kampus, tidak cukup hanya menjadi penonton atau lebih parah lagi berubah menjadi sikap apatis.
Pembangkangan sipil, sebagai aksi intelektual dalam mempengaruhi sebuah kebijakan sah untuk dilakukan selama proses dialektika tidak memberikan ruang bagi keadilan (justice) untuk bermain di dalamnya.  Tetapi selama proses dialogis masih cukup relevan, maka yang demikian itu menjadi tidak relevan lagi disematkan pada organisasi sekelas PMII.

C.    PENUTUP
Akhirnya, pengorganisasian kampus akan menjadi sia-sia, jika PMII hanya berfokus pada hal-hal yang seremonial saja, tetapi tidak mampu menggarap ruang (space) yang terbuka lebar dihadapan kita semua. Pengorganisasian kampus tidak cukup hanya mengukur pada bagaimana proses peralihan kekuaasan baik di BEM, UKM dan Unit-Unit lain yang lebih banyak hanya sebuah rutinitas politik saja, yang siklusnya dari kampaye, mobilisasi kader, pemilu tanpa ada peningkatan sumberdaya intelektual kader, mustahil PMII akan mampu mengelola infrasrtuktur organisasi kampus yang ideal.


Daftar Refensi;
James D. Gibson. Organisai; Prilaku, Struktur dan Proses. Erlangga: Jakarta 1992
www. ensiklopedia. Gerakan_mahasiswa_di_Indonesia. Html
www. Wahyu410's Blog. html
www. peng-organisasi-kampus. Html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar